Kreativitas Anak Jalanan dalam Mencari Sesuap Nasi

kreatifitas dan inovasi dianggap banyak orang sebagai faktor yang menjadi seseorang selalu dianggap bernilai, karena dengan adanya kreativitas dan inovasi, seseorang akan dapat exist sekalipun dalam terpaan krisis ekonomi. kalo ada teman- teman yang pernah melintas di bawah jembatan grogol, banyak sekali anak-anak yang kreatif dalam hal mengetuk hati iba dan belas kasihan dari pengendara motor dan mobil, caranya yaitu dengan menulis di sebidang kardus/papan/tripek kecil dengan arang yang bertuliskan : Tolong Pak/Ibu,Berikan saya duit untuk beli makan”. mungkin cara ini ditemukan lantaran usaha untuk berteriak dan mengiba dengan “krecek” tidak efektif disamping capek berteriak ditambah lagi dengan susahnya mencari perhatian dari para pengendara, apalagi disaat hujan lebat seperti ini. usaha mereka tergolong sukses, banyak yang memberikan kepada anak2 terutama balita yang mengiba, tidak lucu memang kalo taktik ini dilakukan oleh orang dewasa jelas akan ditertawakan .Inilah sekelumit tentang jakarta, tragis dan memilukan melihat banyak anak-anak harapan bangsa yang menghabiskan waktunya di jalanan bukankah seharusnya mereka berada di dalam rumah dan sekolah. Entah siapa yang salah yang jelas anak-anak tersebut tidak meminta dilahirkan untuk menjadi pengemis.

Bukan menjadi rahasia lagi bahwa mereka dikoordinir oleh mafia yang rapi dan profesional. Setiap anggota mafia mempunyai tugasnya masing-masing misalkan untuk melakukan mapping di perempatan jakarta atau mengatur atar jemput dan sebagainya. Para mafia tersebut menjadi anak-anak sebagai bisnis caranya tidak lain dengan mengeklploitasi anak-anak, bisa jadi mafianya adalah orang tua mereka sendiri. Sebuah kesaksian terungkap bahwa seorang anak bisa mendapatkan 150-200 ribu rupiah net perhari, berarti kalo rutin tiap bulan si anak bisa mendapatkan sekitar 4,5-6 juta atau sama dengan gaji seorang manajer di jakarta. Uang yang dihasilkan oleh anak-anak tersebut digunakan oleh orang tua mereka untuk cicilan motor, alat dapur, dan kebutuhan pokok lainnya. yang menyedihkan lagi para orang tua mereka berstatus menganggur. Dilematis memang di satu sisi kemiskinan yang menjadi kambing hitam tapi disisi yang lain justru kemiskinan dijadikan sebagai ladang untuk mencari nafkah. kita doakan semoga bangsa ini akan makmur dan sejahtera sehingga anak-anak bisa berada dimana seharusnya mereka berada.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer